Sabtu, 25 April 2015

Tuhanku yang Selalu Aku Rindu

Aku terperangkap pada kesunyian malam yang membuatku linglung pada keadaan. Earphone masih terpasang dengan baik di telinga, layaknya seorang permaisuri merindukan rajanya. Langit mulai hitam menandakan drama segera dimulai. Drama dari Sang Pencipta semesta. Langit nampak gelap kali ini mungkin drama akan sedikit sedih. Benar saja, hujan turun membasahi kota, hiruk pikuk yang tadinya terdengar telinga kini berganti suara hujan yang berbondong-bondong datang. Aku menyaksikannya, "Apa selanjutnya yang akan dipersembahkan untuk penikmat alam sepertiku?" Tuhan tidak pernah tidur. Kilat disertai dengan ledakan yang begitu dahsyat membangunkan pikiran ini untuk menggambarkan keadaan sekarang. Terbingung dengan keadaan badan menggigil kedinginan. "Itu tadi apa, apakah itu wujud dari kemarahan sang pencipta?Tidak...tidak, Tuhanku maha penyayang, Tuhan ku tidak mungkin seperti itu."

Penggambaran tentang Tuhanku, aku hentikan. Ini terlalu rumit untuk digambaran, aku kenal Tuhanku dengan baik, buktinya kita sering bercengkrama tengah malam. Aku sering merasakan Dia membangunkanku tengah malam hanya untuk bertemu denganku lewat sujud yang selalu Dia suka. Aku termasuk hambanya yang percaya bahwa Tuhan selalu hadir dalam setiap cerita yang telah aku rancang. Aku hanya bisa merancangnya tapi tetap Tuhanku sebagai pembuat skenario yang paling baik. Tuhanku tau cerita mana yang memang pantas terjadi untukku.

Aku pencinta petualang. Puncak tertinggi dari tebing-tebing yang berdiri tegap membuatku semakin dekat akan Tuhanku. Kita sering berbisik dari hati ke hati. Perasaan yang tadi bimbang kini kembali teguh untuk memilih beberapa pilihan.

Tuhanku kali ini aku merindukanmu, kenapa Engkau sudah dua hari ini tidak membangunkanku tengah malam.
"Apa Engkau tidak merindukanku? atau aku yang tidak mendengar sapaan-Mu."
Tolong Tuhanku kali ini aku benar benar membutuhkan sebuah kepastian. Ayo kita bicara dari hati ke hati, aku harus melibatkan-Mu dalam urusan ini. Tuhanku aku merindukanmu selalu, berkunjung dengan wajah yang nyata bahagia menang selalu aku berikan untuk-Mu. Nyatanya aku sangat bahagia bila berada dekat dengan-Mu.

Kini pengembara dan penggambar cerita kehidupan tidak sanggup menerka bahkan menebak suatu yang sudah menjadi skenario-Mu. Tidak ada satu hambamu yang tau akan hal ini. Hanya kenyakinan dan kepastian dalam memilih jalanlah yang selalu Engkau berikan. Hamba-Mu menyakini sangat bahwa engkau sebaik-baiknya pemberi jawaban, termasuk aku yang mempercayainya. Sudah terbukti dari berbagai pengalaman yang aku lewati di dunia yang penuh sandiwara ini.

Dunia mu terlalu indah bila hanya untuk bersenang-senang ini tempat yang pas, tapi bukan tempat yng nyaman bagiku. Aku ingin duduk lebih dekat dengan-Mu. Aku selalu siap untuk itu. Wahai Tuhanku yang Agung aku hanya sebagian hambamu yang membutuhkan kepastian akan sebuah jawaban. Dan aku yakin Engkau sebaik- baiknya pendengar cerita dari semua umatmu yang ada di dunia. Aku bangga telah berlahir di dunia yang penuh mengajarkan banyak hal yang memang selalu penuh tanya, penuh keajaiban, penuh drama. Begitu lengkap Engkau menciptakannya.

Aku hanya pengembara dan penggambar cerita. Tetapi aku tidak bisa menggambarkan cerita yang akan terjadi esok. Bagiku esok adalah misteri yang penuh tanya.

Di dunia yang indah ini aku selalu mengucap nama-Mu berkali-kali, ini bentuk rasa syukur atas apa yang engkau berikan. Ini juga bentuk rasa takut untuk menghadapi hari esok. Merindukanmu memang menjadi hal wajib yang selalu aku rangkai dalam sebuah cerita teruntuk-Mu. Kembali dengan skenario yang penuh tanya. Aku merindukan-Mu. Ajak hati ini dalam sebuah keyakinan, ajak pikiran ini untuk selalu berpikir baik.

Di sini aku merindukan-Mu. Dampingi aku untuk berjalan lebih jauh di dunia yang penuh tanya.

Ratna Dyah Dwi Islamiati | 26-04-15

Tidak ada komentar:

Posting Komentar