Senja yang selalu bertamu, yang menggerakkan tubuhku untuk slalu memandangnya. Lagi lagi aku memuji keindahan Sang Pembuat skenario hidup ini. Langit terlihat begitu serasi. Semilir angin ikut serta mengantar matahari ke tempat istirahatnya. Menandakan tugas hari ini sudah selesai. Daun daun bergoyang indah nan serasi penuh tanya. Tiupan angin dengan sayu menyapa raga. Burung-burung beterbangan untuk kembali kesangkarnya, mereka berteriak menandakan hari sudah semakin gelap.
Dibalik senja yang indah terlukis wajahmu dengan bias bias jingga, kali ini langit sebagai kamfas untuk melukiskan wajahmu. "Kenapa wajahmu terlihat sayup? Apa kamu lelah?" Aku tau kamu sedang sibuk-sibuknya bekerja ditanah orang. Maaf untuk kesekian kalinya aku memujimu. Kamu memang patut untuk dibanggakan, lelaki yang rela pergi jauh dari pangkuan sang ibu untuk membahagiakan orang yang berada disampingnya. Disini selain menikmati senja aku juga turut serta berdoa agar kamu selalu bahagia.
Aku hanya penikmat senja yang selalu menghadirkanmu dalam setiap lamunanku.
Ratna dyah dwi Islamiati| 18-04-15
Tidak ada komentar:
Posting Komentar