Pagi ini aku menoleh kebelakang, hanya untuk melihat kejadian yang pernah aku lewati, untuk merenung tentang pelajaran yang bisa diambil darinya... Tapi bukan untuk mengulang, karena aku sudah tau pasti rasa sakit yang akan aku terima bila mengulang ...
Aku yang terlalu mengindahkan semua, mengindahkan kata aku dan kamu menjadi kita, tanpa aku melihat begitu banyak hal yang membuat mu masih tinggal, tinggal dihati nya dan tanpa pernah kamu memberiku kesempatan untuk mengganti hari hari mu yang pernah bahagia dengan nya, tapi tanpa menghilangkan semua kenangan yang pernah terciptakan dengan nya, Dia yang sampai saat ini begitu berharga dihidupmu ... Entah siapa dia, aku pun tak mengerti
Perihal perasaan hati tak sejalan dengan logika, mungkin itu alasan kadang hati selalu menolak apa yang kita pikiran :) Entah siapa kamu, tapi kamu dulu pernah membuat nyaman, membuat semua nya menjadi lebih indah .
Menggenggam mu terlalu kuat itu menjadi pilihan ku dulu, tanpa aku melihat apa akibat dari menggenggam mu terlalu kuat. Waktu berjalan begitu cepat, waktu yang mengatakan bahwa kamu ada hanya untuk mengajarkan dan untuk belajar . Ya, belajar kasih sayang, belajar mengikhlaskan, belajar merelakan, bahkan belajar untuk melepaskan. Sekali itu sakit
Hidup ini terlalu indah bukan bila hanya untuk menggenggam nya terlaku kuat, dan aku sekarang mengerti bila melepaskan memang perjuangan yang sebenar-benarnya.
Menjadi dewasa perihal perasaan memang sulit, tapi seiring rasa sakit itu pergi kmu akan tau bagaimana mencintai seseorang secara tulus, Semesta seolah selalu berpihak kepada seseorang yang memang berpura pura kuat, bukan munafik tapi ini adalah proses untuk mendewasakan, dari pura pura kuat kemudian kalian akan terbiasa untuk menerima, Ya menerima sesuatu yang sakit :)
Aku hanya manusia lemah dan kamu adalah manusia yang paling egois, tapi manusia yang egois sepertimu dapat mengajarkan manusia lemah sepertiku
Ratna dyah dwi islamiati |7:23
Tidak ada komentar:
Posting Komentar