Malam ini terasa hening, beda dari hari hari biasanya. Seperti biasa, hal yang sering kulakukan rebahan dikamar sederhana berukuran 3x3, dengan musik yang berputar dan masih setia menemaniku malam ini. Kali ini lagu yang kudengar Perahu Kertas-Maudy Ayunda
Ku bahagia kau telah terlahir di dunia
Dan kau ada di antara milyaran manusia
Dan ku bisa dengan radarku menemukanmu
Bukan kah ini lagu yang begitu menyayat hati, sekali dengar lagu ini pengen ngulang lagi. Alasannya dari awal intro sampek akhir lagunya galau badai...hehe
Temen ku pernah bilang ke aku, "jangan sekali-sakali dengerin lagu perahu kertas pas lagi sendiri apalagi pas malem-malem dijamin deh sungai di bawah mata lo langsung tercipta."
Aku si suka tantangan, ahh aku coba aja dengerin lagunya Maudy Ayunda. Dan bener aja air mata tiba tiba banjir dipipiku. Ini lirik menyayat hati banget broh, gak bisa nahan lagi. Aku relain deh air mata ini netes cuma gara gara lagu ini.
Lagu itu terluang sampai beberapa kali, telingaku udah apal banget sama liriknya. Kali ini aku sedang gelisah, enggak tau kenapa dari kemarin perasaan ada yang ngeganjel aja di hati. Mungkin ini soal merindukan seseorang yang jauh disana. Wajahnya yang selalu menggelitikku untuk terus memikirkan bahkan sudah menjadi rutinitas sebelum tidur untuk melukiskan wajahnya... Upss udahlah mungkin dia juga sudah tau.
Hay kamu iya kamu pria yang sudah membuat nyaman, sudah bisa membuat aku fokus pada satu titik itu. Ya, fokus padamu saja. Apa kamu tau itu? Seharusnya kamu sudah tau akan hal ini. Karena aku sudah terlampau sering memberi kode. Tiap orang yang sudah pernah ngalamin ini pasti hatinya gelisah, perasaan tak karuan. Itu yang sedang aku alami sekarang. Cuma gara-gara:
Rindu pada sesorang yang belum pernah bertemu sebelumnya?
Tadi abis baca blognya bang Falen Pratama, ternyata aku ngalami hal yang sama. Blog yang begitu menginspirasi.
Mungkin aku sudah terlalu nyaman pada sosok laki-laki ini. Aku sudah nyakin bahwa namaku nyaman saat diucapkan olehnya. Menuntut banyak darinya?? Ahh tidak mungkinlah, aku bukan siapa-siapanya. Aku tak mau terlalu menebak soal hati. Apalagi menebak soal hatimu, itu terlalu sulit. Kamu tau alasan yang lebih pasti "karena aku tidak mau kecewa bahwa kadar "Aku" di hati kamu masih dibawah 10%". Aku takut akan hal ini, sesuatu yang membuatku sakit, aku pun tak mau untuk mengetahuinya lebih jauh lagi. Itu hanya membuatku sesak.
Yang perlu kamu tau aku disini sedang merindukanmu, tapi aku bisa apa. Yang bisa aku lakuin hanya menyebut namamu berkali-kali dihadapan-Nya
Maaf lagi lagi aku menceritakan tentangmu :p
Ratna Dyah Dwi Islamiati | 20-04-15
Tidak ada komentar:
Posting Komentar