Lama kelamaan, semakin lama rasa itu akan pudar dengan sendirinya. Tapi entah kapan, yang pasti ketika hati sudah lelah untuk berjuang. Berjuang, menunggu sesuatu yang semu dan tak pasti yang tak pernah ada ujungnya kapan akan berhenti. Dan disitulah hati mulai mengiyakan logika untuk memilih mengikhlaskan, tapi beda halnya dengan mundur. Karena mengikhlaskan jauh lebih bisa mengajarkan banyak hal.
Intinya rasa itu akan tetap ada tapi dengan kadar yang berbeda :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar