Minggu, 12 April 2015

Tentang rindu yang selalu datang

Aku sudah terlampau jauh berjalan hanya untuk melupakan, rasa rindu yang kerap kali menggoyahkan hati kini akhirnya datang. Sebuah pesan tertulis teruntukmu, entah ini memang soal perasaan. Mendapat respon pun sudah cukup bahagia. Mungkin aku rindu dengan nya, Iya  memang aku selalu rindu, rindu yang kerap kali menyita perhatian ku. Mengetahui kabarmu dan memastikan kau baik- baik saja. Adalah salah satu cara yang membuatku tetap bahagia. Aku tidak pernah memaksa mu untuk jadi milik ku, karena aku tau aku hnya bisa menjadi salah satu bukan menjadi satu satunya bagimu.

Kali ini bukan perkara menjadi yang terpenting bagimu, bukan juga perihal menggenggammu. Ini lebih dari itu, ini tentang rindu yang kerap kali muncul tiba tiba padahal aku sudah kerap selali mengusirnya. Ini rindu yang masih sama, rindu yang begitu mengherankan, rindu ini memilik ki kadar nya sendiri dan kadarnya selalu bertambah. Entah kenapa aku pun tak mengerti. Rindu ini tidak pernah kurasakan kepada yang lain. Rindu ini hanya kurasakan saat bersamamu saja. 

Tentang hati yang hanya ingin menaruh segala tentangmu di sana. Tidak ada salah nya juga kalau kamu belum siap, aku tidak memaksa mu buat tetap tinggal. Bahkan jika kau ingin pergi untuk mencari kenyamanan dengan yang lain aku tak bisa menahannya, bahkan aku mempersilahkan mu, karena aku tau kalau aku tak berhak untuk mu.

Perihal perasaan yang selalu tumbuh semesta ikut serta didalam nya, semesta selalu menghadirkan sesuatu yang selalu berhubungan dengan mu, aku tak bisa menolak apa yang semesta hadirkan. Karena ini sudah skenario dari-Nya. Aku tak bisa memaksa pikiran ku buat menyingkirkan mu, kamu ya tetap kamu tak pernah bahkan tak bisa buat digantikan. Ini lah cinta. Cinta tumbuh segitu hebatnya bahkan aku tak dapat menebangnya. Cinta akan selalu ada walau kamu tak pernah membuka untuk memberi kesempatan, tapi sekali lagi aku tak memaksa. Kamu hebat, kamu bisa buat aku seperti ini, mencintai tanpa memilik ki.

Nama mu yang begitu jelas tertulis dipikiran ku, maaf kan aku yang masih berulang kali mencuri-curi buat menyebut nama mu dalam sujud ku lagi dan lagi. Hanya itu yang bisa kulakukan mencintai mu secara diam lebih mendewasakan. Biar Allah yang tau seberapa besar rindu yang selau datang. Cukuplah hanya menggenggam dalam angan, karena aku bisa kapan saja menggenggam mu.

Semoga perjalanan ku berakhir bahagia, walau pun tak pernah bersama aku cukup bahagia jika kamu berada pada tangan orng yang tepat. Terimakasih ya Rabb buat kesabaran yang tak pernah habis :)
Ini alasan aku masih tetap tinggal disini, jika kamu sudah capek berjalan tolong menoleh kebelakang, aku masih disini tetap disini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar