Jumat, 01 Mei 2015

Pengeja Tulisan

Mengalir sederet cerita tentangmu, sepenggal kisah yang berceceran, tak mau hilang. Walau hanya sedetik dipelupuk mata ini. Buktinya, aku masih menghadirkanmu dalam setiap renunganku. Bertabur sejuta angan mengais mimpi semoga bisa menjadi sepenggal kisah nyata.

"Masih ada namamu di sini"

Mungkin kau tak pernah tahu apa yang kurasa saat ini. Sebuah tulisan yang kutulis terkadang tak tereja disetiap kalimatnya. Ini tentang rindu yang semakin melekat.
Tulisan yang mengibaratkan tentang semuanya. Yang takkan pernah selesai kurangkai untukmu. Ini juga tentang kesetian posisiku sebagai penikmat rindu yang tak pernah mendapat balasan. Tentangmu yang tak pernah lelah kugoreskan di tiap aksaranya. Hingga namamu yang kupintal menjadikan doa setiap sujudku.

Izinkan aku mencintai dalam diamku. Dalam sujud yang selalu aku lakukan setiap waktu. Dengan tangan tengadah yang selalu menghadirkan rangkaian kalimat indah yang aku sampaikan pada-Nya.

Izinkan aku mencintaimu meski dalam goresan pena. Tulisan dan aksara ini membentuk kalimat yang selalu setia mewakili perasaanku. Kamu dapat menebak keadaanku sekarang.

Mengisyaratkan tentang hati yang tertutup oleh pandangan wajahmu saja. Bukankan ini terlalu egois. Rindu kali ini terasa semakin nyata. Rindu yang tak terbaca yang tak kau
pahami maknanya. Ini rinduku untukmu. Biarkanlah aku simpan dan kurajut dalam doa yang selalu kupanjatkan, dalam hati yang paling luar bisa menampungmu.

Aku hanya pengeja tulisan yang menghabiskan waktu hanya untuk membuat goresan namamu menjadi nyata.

Semoga kamu selalu mengerti mengapa aku selalu menghadirkanmu dalam setiap tulisanku.

Maaf -___-

Ratna Dyah Dwi Islamiati| 01-05-15

Tidak ada komentar:

Posting Komentar