Dinginnya pagi begitu sejukkan hati, hangatnya mentari memudarkan butiran embun pada daun yang terbengkalai. Gairahku bangga menyapa dari awal "selamat pagi dunia". Sepenggal kata pagi yang romantis terbaca oleh mulutku. Sebuah blog yang begitu menawan. Tertera nama dara prayoga. Uhh sebuah kata yang berjejer indah membentuk lukisan kalimat yang begitu menusuk hati, membuatku harus berpikir berulang-ulang untuk kata yang tertulis.
Kembali dengan sebuah tulisan back to you. Tentang cinta yang tak harus memiliki ternyata itu tidak sependapat dengan Oka. Ada kata yang begitu tersirat jelas bahwa dia tidak setuju dengan spekulasi tersebut.
Aku tidak akan menuruti perkataan “cinta tak harus memiliki”. Aku mau memiliki cintaku, itulah mengapa aku memperjuangkan kamu.~dara prayoga
Untuk cerita lebih lanjut silakan membaca sendiri.
Disini ingin menuturkan sebuah pertanyaan dari hati seseorang.
"Mengapa harus diperjuangkan? Sedangkan dia memperjuangkan orang lain?"
Ini sebuah pertanyaan yang membuatku kembali terdiam. Cinta disini menjelma menjadi cinta pada seseorang makhluk ciptaan-Nya.
Didalam sebuah panggung drama yang dibuat olah manusia sekalipun kita memang dituntut untuk tampil bagus, memberikan yang terbaik dan akan ada jeda waktu untuk berhenti. Tapi kali ini kita sedang membicarakan tentang hidup. Panggung sedemikian megah yang sudah dirancang oleh Sang Maha Oke. Apa anda tidak ingin memberikan yang terbaik? Jawabanku: Aku ingin. Jika jawaban kita sama, berjuanglah tanpa harus berhenti. Akan ada waktu dimana kita harus berhenti. Ya, ketika kita sudah mati. Jika kita memikirkan dia memperjungkan orang lain, maka anda termasuk orang yang kalah sebelum bertanding.
Berjuanglah, raih mimpi itu. Biarkan kelak Allah yang menentukan waktu yang tepat agar kita mengetahui siapa yang sudi mendoakan kita disetiap sujudnya, siapa yang diam-diam meneteskan air matanya dalam setiap doanya. Sekarang kita memperjuangkan yang ada didepan mata kita, yang hati yakini. Untuk alasan lebih lanjut, misalnya berhenti atau mundur, akan ada masanya untuk itu. Ketika Allah memang benar-benar telah menunjukkan skenario yang begitu apiknya.
Berjuanglah, jangan melihat dia sedang memperjuangkan orang lain. Tunjukan padanya bahwa disini ada aku yang masih setia berdiri, dengan tangan hangat yang setia merangkul, dan ada pundak yang bisa membantu untuk menenangkanmu.
Teruntuk orang-orang yang takut berjuang. Ayo berjuang bersama, jangan sampai sesal yang engkau terima. Jangan hanya menunggu waktu itu datang. Tanpa kalian berusaha waktu pun enggan menghampirimu.
Rentangkan tanganmu sejenak, berfikirlah. Hirup udara pagi ini dalam-dalam agar kamu lebih percaya untuk melangkah. Biarpun dibuai dalam angan tapi yakini bahwa kita dapat menciptakan lembaran penuh warna.
Selamat berjuang
Ratna dyah dwi islamiati | 20-05-15
Tidak ada komentar:
Posting Komentar