"Move on adalah bukan perihal melupakan". Ya, memang begini adanya, semua yang pernah menyertakan hati memang sulit untuk dilupakan bahkan dihilangkan. Manusia lahirkan dibekali dengan hati dan pikiran. Itu alasan kenapa sulit move on dan mengapa harus move on juga. Mengenal semua proses kehidupan menjadikan kita larut dalam kebimbangan. Toh, kita pernah bahagia dimasanya.
"Semua yang dipaksakan memang sulit untuk diterima". Ya, memang benar, memaksakan melupakan memang sulit, karena fokus kita masih tentang dia. Sama halnya dengan mencari pengganti. Tak selamanya mencari pengganti itu membuat cepat move on. Banyak yang sudah punya pengganti tetap masih hidup dimasa lalu. Move on tentang menerima kenyataan bahwa dia sudah pergi. Hidup mengajarkan untuk berjalan maju bukan berjalan mundur, menoleh boleh tetapi semua ada batas. Masa lalu tetap ikut andil dimasa sekarang, karena kita pernah hidup dengan masa itu. Mengubah persepsi,bahwa masa lalu memang sudah selasai. Hidup terus berjalan kedepan, dan kalian hidup dimasa sekarang.
"Tolong bantu aku buat melupakan dia". Ketika kata ini diucap oleh seseorang yang akan move on, biasanya dalam fase mencari pengganti. Aku tidak menyetujui kata itu "bantu aku untuk melupakan". Apa? Seperti menjadi tempat pelarian untuk melupakan. Fokusnya saja sudah untuk 'melupakan', dan lagi—lagi fokus ke dia. Bukan 'bantu melupakan' tetapi 'bantu untuk menikmati hidup'. Mengubah respon hati, dan percaya bahwa dirimu bisa bahagia. Ketika kalian larut dalam menikmati keindahan alam, menikmati hidup tentunya, kalian akan secara gak sadar sudah melewati fase move on, enjoy membuat kita lupa bahwa masa lalu bukan suatu hal yang mustahil untuk dihilangkan kadar fokusnya.
Ubah cara hidup kita. Bilamana kalian memang sudah menjalani hidup normal, tetapi jika hati kalian masih merespon kenangan sama halnya memaksakan untuk hidup normal. Hidupi mimpimu bukan kenanganmu. Menuruti keinginan merespon masa lalu tak beda dengan mengenang. Enjoy aja,— kalian akan larut dengan sendirinya. Larut hidup dimasa saat ini bukan saat dulu. Jangan maksain diri, jangan depresi mencari cara untuk melupakan, itu malah semakin mengembalikan. Move on bukan masalah bisa atau enggak tetapi mau atau tidak.
Butuh waktu tidak singkat untuk hal ini, tidak cukup satu hari bahkan bisa menaun. Beradaptasilah dengan keadaan sekarang, cintai proses kehidupan. Patah hati berlarut-larut tidak akan membuat semuanya lebih baik. Jangan terus larut dalam masa yang sudah berakhir. Kalian hanya patah hati, patah cinta—bukan mati. Tinggal memilih mau bergerak atau mati di tempat. Kamu jauh lebih mengerti bahagia untuk hidupmu.
Teruntuk yang hingga kini belum bisa membuka hati, tidak apa—apa, tidak ada yang salah dengan dirimu. Kamu cuma butuh sepi untuk merenung lebih banyak. Jika memang belum bisa membuka hati tetapi tetap ingin move on. Tenanglah, banyak aktivitas yang dapat membatu. Manjakan dirimu dengan segala aktivitas yang membuatmu nyaman. Move on bukan perkara mencari pengganti tetapi bagaimana bisa menikmati hidup. Teman, sahabat, dan keluarga cukup untuk mengenalkan hidup yang memang patut untuk dipuji. Berbahagialah bersama mereka.
Fase move on seperti keluar dari labirin, sulit memang tetapi tidak ada yang tidak mungkin. Jangan banyak terdiam memikirkan, tetapi terdiam untuk merenungkan. Berdamailah dengan hati, beri semangat untuk memperbaiki dan membuat lebih baik. Membuka kesempatan, bukan menutup kesempatan. Bukan cari cara melupakan yang justru semakin mengingatkan, tetapi belajar menikmati hidup. Membelokkan arah menjadi lebih baik apa salahnya. Toh, kita hidup untuk saling berhubungan, mengajarkan hal asing, menjadi hal yang kita suka.
Renungkanlah ini, "aku tetap mencintaimu tetapi aku jauh lebih mencintai diriku". Akan ada kejuatan disetiap tikungan yang menanti kita. Hidupi mimpimu bukan kenanganmu
***inspirasi dari banyak artikel***
Ratna dyah dwi islamiati | 31-05-15
Tidak ada komentar:
Posting Komentar